Dalam
beberapa mitologi jawa yang lain menyebutkan bahwa syair lagu tersebut
yang disebut dengan syair durma yang konon dikatakan bisa memanggil
kedatangan mahluk halus.
Durma adalah salah satu pakem lagu dalam Macapat.
Macapat
adalah kumpulan lagu Jawa yang mencakup 11 pakem (Dandhanggula, Mijil,
Pocung, Megatruh, Gambuh, Sinom, Maskumambang, Pangkur, durma,
Asmarandana, dan Kinanthi).
Tradisi Macapat ini diperkirakan sudah mulai ada sejak jaman akhir kerajaan Majapahit.
Setiap
tembang dalam Macapat mencerminkan watak yang berbeda-beda. durma,
disebut sebagai bagian Macapat yang mencerminkan suasana/sifat keras,
sangar, dan suram. Bahkan kadang mengungkapkan hal-hal yg angker dlm
kehidupan.
Dalam tradisi Jawa, ada istilah Tembang dolanan (Lagu Mainan). Yang dimaksud adalah lagu yang dipakai untuk ritual permainan magis Jawa. Misal, ada lagu untuk memainkan Jalangkung; ada lagu untuk memanggil roh dlm permainan boneka Ni Thowong; dsb. Ada pula lagu yang dipercaya bisa memanggil buaya di sungai (dari pakem Megatruh), dan oleh orang Jawa sampai saat ini masih menjadi mitos larangan untuk dinyanyikan di sungai.
Tapi untuk lagu-lagu ritual, biasanya tidak berdiri sendiri untuk memfungsikannya.
Lagu itu
dinyanyikan dengan iringan syarat ritual yg lain, yang mana tiap-tiap
ritual membutuhkan per-syarat-an atau sesaji-an yang sangat spesifik dan
sangat berpengaruh terhadap keberhasilan ritual tersebut.
Dalam budaya Jawa terdapat lagu lain yang juga sering digunakan untuk memanggil mahluk halus yaitu :
luku-sluku bathok, bathok’e ela-eloSi romo menyang solo, oleh-oleh’e payung munthoMak jenthit lo-lo lobah, wong mati ora obahYen obah medheni bocah…
Pada jaman dahulu, anak – anak Jawa memiliki tradisi dan kebiasaan setiap bulan purnama mereka akan membuat boneka dari keranjang bunga yg habis dipakai untuk ziarah (seperti Jelangkung). lalu dilengkapi dengan sesaji bunga tujuh rupa, sirih, dan tembakau, kemudian diletakan di pinggiran sungai.
Pada
malam bulan purnama, anak – anak akan mengelilingi boneka itu sambil
menyanyikan lagu tadi. Lagu itu dinyanyikan berulang kali sambil
memegang boneka, dan konon apa yang terjadi berikutnya adalah Boneka
tersebut akan bergerak dengan agresif, seperti yang dikendalikan oleh
kekuatan dari luar. Hal itu berarti roh penunggu sungai tersebut telah
masuk ke boneka dan mau diajak bermain dengan mereka. dalam permainan
tersebut boneka itu harus terus
dipegang dan roh boneka itu akan membawa pemegangnya berlari-lari
kemana-mana, lalu ini dijadikan permainan kejar-kejaran. dan siapa yang
kelelahan akan ditangkap oleh boneka itu lalu dipukul dengan kepala
boneka yang terbuat dari tempurung kelapa dengan melalui kekuatan mistis
yang merasuki boneka tersebut. Permainan ini dikenal dengan Ni Thowong
atau Ninidok.
Inilah mantra penanggulangannya
Nga tha ba ga ma,
Nya ya ja dha pa,
La wa sa ta da,
Ka ro co no ho. (di baca 7 kali)
Jika diamati, mantra diatas sebenarnya adalah ejaan huruf Jawa tapi disusun terbalik. Itu disebut Caraka Walik, mantra Jawa Kuno untuk menangkal roh jahat.
luku-sluku bathok, bathok’e ela-eloSi romo menyang solo, oleh-oleh’e payung munthoMak jenthit lo-lo lobah, wong mati ora obahYen obah medheni bocah…
Pada jaman dahulu, anak – anak Jawa memiliki tradisi dan kebiasaan setiap bulan purnama mereka akan membuat boneka dari keranjang bunga yg habis dipakai untuk ziarah (seperti Jelangkung). lalu dilengkapi dengan sesaji bunga tujuh rupa, sirih, dan tembakau, kemudian diletakan di pinggiran sungai.

Dan
setelah permainan berakhir maka anak-anak tersebut akan melagukan
mantra penanggulangannya. yang berfungsi untuk menghindari efek yang
lebih lanjut dari kemunculan mahluk halus tersebut.
Nga tha ba ga ma,
Nya ya ja dha pa,
La wa sa ta da,
Ka ro co no ho. (di baca 7 kali)
Jika diamati, mantra diatas sebenarnya adalah ejaan huruf Jawa tapi disusun terbalik. Itu disebut Caraka Walik, mantra Jawa Kuno untuk menangkal roh jahat.
lirik lagunya :
Dalam Bahasa indonesia :
Menjelang malam, dirimu akan lenyap
Lingsir wengi sliramu tumeking sirno
Ojo tangi nggonmu guling
Awas jo ngetoroAku lagi bang wingo wingo
Jin setan kang tak utusi
Dadyo sebarang
Wojo lelayu sebet
Dalam Bahasa indonesia :
Menjelang malam, dirimu akan lenyap
Jangan bangun dari tempat tidurmu
Awas jangan menampakkan diri
Aku sedang dalam kemarahan besar
Jin dan setan yang kuperintah
Menjadi perantara
Untuk mencabut nyawamu
0 komentar:
Posting Komentar